Pemerintah sisa Goguryeo Anseung

Pada tahun 668, Putera Anseung berada di Silla ketika ditawan selama bertahun-tahun. Setelah mendengar kekalahan dan kejatuhan kerajaannya, baginda mencari orang yang masih terselamat dan pertama kali meminta izin untuk menghidupkan kembali kerajaannya. Anseung menemui pegawai tinggi Goguryeo Geom Mojam, juga dalam pelarian. Bersama-sama mereka menjalin persekutuan untuk menghidupkan kembali kerajaan Goguryeo. Anseung ditabalkan sebagai raja Goguryeo baru, yang berpusat di kota Hansung, di wilayah Hwanghae Selatan hari ini, Korea Utara. Utusan segera dikirim ke Silla mencari pemulihan beberapa wilayah untuk kerajaan Goguryeo hidup kembali serta sekutu pertahanan dengan "Negara Besar" (iaitu Silla). Silla, yang ingin memutuskan hubungannya dengan Tang, yang menyusul kekalahan Goguryeo dan Baekje kini mengancam akan memaksakan hegemoni ke atas wilayah Baekje dan Goguryeo yang dulu, setuju untuk menubuhkannya semula, dan bersekutu dengan Goguryeo yang dihidupkan kembali di bawah raja Anseung. Pada bulan kelapan tahun 670, Raja Munmu dari Silla mengirim seutus titah diraja kepada Anseung untuk menabalkanya.

Raja Munmu kemudian menganugerahkan kepadanya gelaran Raja Bodeok (보덕국왕, 報德國王), dan mengurnia kepadanya sebidang wilayah kecil di sekitar tempat yang sekarang menjadi kota Iksan dekat bekas ibu kota Baekje di Buyeo, seolah-olah berfungsi sebagai penghalang jalan bagi Tang daripada menguasai wilayah tersebut.